Maret 14, 2025

Shcofbrookwoodgardens | Jiwa Sehat & Raga Kuat

Menjaga kesehatan jiwa dan raga salah satu investasi terbesar yang sangat bijak

Korbankan 8 Hal Ini untuk Meraih Kesuksesan dalam Karier

Seluruh yang berprofesi sebagai karyawan di sebuah perusahaan tentu berharap mempunyai karier yang berhasil. Hal ini bahkan sering jadi resolusi yang disuarakan di permulaan pergantian tahun. Melainkan pertanyaannya yakni, apa Anda sudah siap untuk mengorbankan beberapa hal demi karier yang berhasil di tahun ini?

Seluruh orang tentu punya definisi yang berbeda soal kesuksesan dalam karier. Melainkan berharap bagaimana bahkan juga, ada banyak hal bersifat universal yang memang berpotensi menjegal kesuksesan Anda.

Untuk menggapai kesuksesan dalam karier, ada beberapa hal yang sepatutnya Anda korbankan. Kelihatannya joker123 sih sepele, tapi pada kenyataannya tidak gampang meninggalkan hal-hal ini, sebab sudah jadi budaya.

1. Gaya hidup tidak sehat

Umur 20 hingga 30 tahun dapat dikatakan sebagai masa produktif. Kenapa demikian? Karena di usia produktif inilah kita dapat menjalankan banyak hal, termasuk dalam hal karier.

Melainkan sepatutnya diketahui bahwa ketika Anda menjalankan hidup tidak sehat, maka dampaknya akan terasa ketika Anda berusia 40 tahun. Meskipun di ketika usia kepala empat itulah, Anda bakal dituntut untuk berdaya upaya lebih dalam soal masa depan keluarga.

Baca Juga : Cara Mengatasi Dampak Negatif Kerja Shift Malam

Seandainya di usia hal yang demikian Anda sudah sakit-sakitan, bagaimana Anda dapat berdaya upaya bening untuk profesi dan urusan rumah tangga? Mulai dari sekarang, mari tinggalkan gaya hidup tidak sehat, perbanyak olahraga, jaga pola makan, dan istirahat dengan cukup.

2. Pola pikir bahwa kerja hanya untuk menunggu gaji

Mereka yang berhasil berhasil dalam karier, tentu punya target pencapaian karier dalam rentang panjang. Tahun ini masih jadi staf, dua tahun lagi sepatutnya jadi supervisor. Sementara itu yang sudah jadi supervisor sepatutnya punya target juga, kapan sepatutnya jadi manajer. Dan seterusnya.

Itu semua dapat dilaksanakan dengan mengantur pola pikir. Jangan hingga Anda hanya berkerja untuk menunggu gaji bulanan. Mulaikah untuk memberikan kontribusi kongkrit untuk perusahaan.

Sejatinya kita kerja memang untuk bertahan hidup. Melainkan apabila hanya menunggu gaji bulanan saja tanpa ada kontribusi kongkrit, jangan heran apabila Anda masih bertahan di jabatan yang sama bertahun-tahun.

3. Istiadat mengeluh soal profesi

Mengeluh soal profesi dapat membahayakan apabila jadi budaya. Patut diketahui, sekali mengeluh maka akan ada kecenderungan Anda akan mengeluh lagi di kemudian hari. Kian sering mengeluh maka hasil profesi Anda bahkan makin tidak maksimal, akhirnya jauh dari apa yang diinginkan.

Dengan hasil profesi yang apa adanya, pengevaluasian bos terhadap Anda juga tidak akan baik.

4. Daya seputar kesuksesan yang instan

Kesuksesan instan dalam karier hanyalah sebuah mitos. Buat Anda yang berharap naik gaji atau jabatan tapi tidak diiringi peningkatan kinerja kerja, jangan berharap berhasil tahun ini.

Patut diketahui, demi menggapai kesuksesan tentu sepatutnya ada peningkatan yang Anda capai tiap-tiap hari. Selalu tanamkan di pikiran Anda bahwa hari ini sepatutnya lebih baik daripada hari sebelumnya.

5. Rasa takut akan kegagalan

Sampai kapan bahkan, tidak ada suatu hal yang sempurna. Jangan hingga sebab takut gagal, maka Anda bahkan hanya berani bertahan di satu bidang yang sudah dikendalikan. Alhasil, Anda tidak akan kapabel menjalankan hal lain di luar kecakapan, sebab Anda takut mencoba hal baru.

6. Cara kerja multitasking

Sebagian di antara Anda tentu beranggapan apabila dapat menjalankan banyak hal alias multitasking yakni kelebihan. Melainkan jangan salah, hal itu juga dapat jadi kelemahan dalam berprofesi.

Berprofesi dengan metode multitasking berpotensi membuat Anda kehilangan waktu berharga untuk menyelesaikan profesi inti dengan baik. Apalagi apabila Anda kedapatan sering menjalankan profesi di luar divisi.

7. Mental “Yes Man”

Buat Anda yang berprofesi di perusahaan besar, kadang merasa takut untuk tidak sependapat terhadap permintaan bos. Alhasil, Anda bakal menjalankan apa saja yang diperintahkan bos meskipun itu merugikan perusahaan sekalipun.

Di tahun ini, beranilah untuk menjadi seorang yang dapat mengatakan tidak. Tentunya tidak untuk suatu hal yang tidak jadi tujuan perusahaan.

Sampaikanlah alasan penolakanmu dengan diplomatis. Atasan pasti akan sadar apabila ketika itu Anda dapat memberikan kontribusi yang kongkrit.

8. Asal bicara

Dengan bicara hanya dengan modal asumsi, maka tidak akan ada yang yakin apabila apa yang Anda katakan yakni tepat. Nanti, ide Anda hanya pasti tidak akan diterima atau dipertimbangkan oleh perusahaan. Jadi biasakan untuk berargumentasi menurut dengan data yang cermat ya.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.